010203
Injeksi Oksitosin
Deskripsi Produk
Komposisi kimia:
Injeksi Oksitosin adalah bentuk sintetis oksitosin, hormon peptida yang diproduksi secara alami oleh kelenjar pituitari. Versi sintetisnya meniru aksi oksitosin alami dengan mengikat reseptor oksitosin pada otot rahim, sehingga memicu kontraksi.
Mekanisme aksi:
Mekanisme utama kerja injeksi oksitosin adalah melalui rangsangan kontraksi otot polos rahim. Tindakan ini sangat penting untuk memulai persalinan jika persalinan tidak dimulai secara alami, meningkatkan persalinan ketika kontraksi lemah atau tidak efektif, dan mengendalikan perdarahan pascapersalinan dengan mengontraksikan rahim setelah melahirkan.
Indikasi dan Penggunaan:
Injeksi Oksitosin diindikasikan untuk induksi persalinan pada ibu hamil dengan indikasi medis untuk memulai persalinan, seperti preeklampsia atau gawat janin. Hal ini juga digunakan untuk menambah tenaga kerja jika kemajuan tenaga kerja terhenti. Selain itu, teknik ini juga digunakan dalam pengelolaan perdarahan postpartum, yang merupakan penyebab utama kematian ibu di seluruh dunia.
Administrasi dan Dosis:
Pemberian suntikan oksitosin bisa berbeda-beda tergantung penggunaannya. Untuk induksi atau augmentasi persalinan, biasanya diberikan secara intravena, dengan dosis yang dikontrol secara hati-hati untuk mengatur intensitas kontraksi tanpa mengorbankan keselamatan ibu atau janin. Untuk penatalaksanaan PPH, dapat diberikan secara intramuskular atau intravena, tergantung keadaan klinis dan protokol institusi.
Khasiat dan Hasil:
Penelitian dan praktik klinis telah menunjukkan kemanjuran injeksi oksitosin dalam mengurangi durasi persalinan dan dalam penatalaksanaan perdarahan postpartum yang efektif. Dengan mendorong kontraksi rahim yang kuat dan teratur, hal ini membantu proses persalinan dan meminimalkan risiko perdarahan pasca persalinan.
Efek samping:
Meskipun umumnya aman, suntikan oksitosin dapat menimbulkan efek samping, termasuk namun tidak terbatas pada, keracunan air karena efek antidiuretiknya, hiperstimulasi uterus yang dapat mengganggu oksigenasi janin, dan reaksi alergi yang jarang terjadi. Pemantauan yang cermat terhadap ibu dan janin sangat penting selama pemberian.
Kontraindikasi dan Kewaspadaan:
Oksitosin tidak boleh digunakan dalam situasi tertentu, seperti pada wanita dengan disproporsi sefalopelvis yang signifikan, posisi janin yang tidak menguntungkan sehingga tidak dapat melahirkan tanpa intervensi bedah, atau dalam kasus gawat janin parah yang memerlukan persalinan segera. Hal ini juga dikontraindikasikan pada wanita dengan hipersensitivitas terhadap oksitosin.